Amplop dan Jembatan
Assalamualaikum!
Pada suatu hari, di suatu desa kala itu para warga tengah berkumpul di depan rumah kepala desa. Sang kepala desa sengaja mengumpulkan para warga untuk membahas terkait pembangunan jembatan untuk kemudahan akses desa kedepannya.
"Bapak, Ibu dan Adek adek sekalian. Sengaja saya kumpulkan kalian di sini untuk mengumumkan suatu hal yang penting. Agar jembatan yang kita bangun bisa cepat selesai, maka kita perlu dana yang lebih. Jadi saya mohon kepada para warga sekalian, untuk masing masing bisa memberikan amplop berisi Rp.100.000 saja perorang untuk di kumpulkan esok hari."
Setelah pengumuman itu disampaikan, salah seorang warga berfikiran licik. "Mungkin kalau saya tidak memberi uang Rp.100.000 itu dan hanya memberi amplop kosong saja pasti tidak akan ketahuan dan efek nya tidak akan keliatan karna hanya saya saja yang tidak memberi uang." Akhirnya warga itu berniat untuk tidak memberikan uang nya ke dalam amplop.
Ketika hari pengumpulan dana tiba, Kepala Desa segera membuka semua amplop dan begitu mengejutkannya ternyata semua amplop nya kosong dan sama sekali tidak ada isinya. Ternyata yang berpikiran seperti warga tadi tidak hanya dia sendiri, melainkan semua warga juga berpikiran yang sama.
Akhirnya jembatan itu pun tak kunjung selesai di bangun.
Jembatan itu ialah target kita, dan amplop itu adalah hari yang kita lalui. Mungkin sehari saja tidak mengejar target kita, tidak akan berefek besar terhadap progress ke depannya. Namun jika terus menerus dibiasakan, pada akhirnya target kita tak kunjung selesai dan mangkrak entah bagaimana.
Jadi, yuk kita isi keseharian kita dengan hal hal yang bermanfaat, hargai dan maksimalkan hari hari kita agar apapun Target kita bisa tercapai dengan maksimal.
Terima kasih, wassalamualaikum!
No comments: